Selasa, 11 November 2014

PENTINGNYA ETIKA BISNIS BAGI PERUSAHAAN



Dipos oleh :
Linda Putri Nadia            (20140410294)
Naufal Ockta Buana        (20140410300)
Royan Zakaria                (20140410308)


Dalam suatu lingkup perusahaan untuk meningkatkan daya saing dan keunggulan produk perusahaan itu perlu diterapkanya etika bisnis, hal- hal yang mengatur perilaku bisnis mengenai baik dan buruknya tindakan yang akan memberikan dampak positif maupun negatif bagi konsumen maupun masyarakat sekitar bergantung bagaimana pengelolaan perusahaan itu. Etika Bisnis (business ethics) merupakan penerapan etika secara umum terhadap perilaku bisnis. Secara lebih khusus lagi makna etika bisnis menunjukkan perilaku etis maupun tidak etis yang dilakukan manajer dan karyawan dari suatu organisasi perusahaan. (Griffin and Ebert, 1999: 82).Etika bisnis bukan merupakan suatu etika yang hanya berlaku di dunia bisnis namun etika tersebut diwajibkan untuk dijadikan suatu value dalam setiap individu. Sebagai contoh apabila ketidakjujuran dipandang sebagai perilaku yang tidak etis dan tidak bermoral, maka siapa pun dalam kegiatan usaha (manajer atau karyawan) yang tidak jujur terhadap para pekerja, para pemegang saham, para pelanggan maupun para pesaing, maka mereka dipandang melakukan tindakan yang tidak etis dan tidak bermoral.Lain Halnya apabila perilaku mencegah pihak lain menderita kerugian dipandang sebagai perilaku yang etis, maka perusahaan yang menarik kembali produknya yang memiliki cacat produksi dan dapat membahayakan keselamatan konsumen, dapat dipandang sebagai perusahaan yang melakukan perilaku etis dan bermoral.
Alasan-alasan perusahaan menerapkan etika bisnis     :
1.      Meningkatnya harapan publik agar perusahaan menjalankan bisnisnya secara etis.
2.      Agar perusahaan tidak melakukan berbagai tindakan yang membahayakan stakeholders lainnya.
3.      Penerapan etika bisnis di perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
4.      Penerapan etika bisnis seperti kejujuran, menepati janji, dan menolak suap dapat meningkatkan kualitas hubungan bisnis di antara dua pihak yang melakukan hubungan bisnis.
5.      Agar perusahaan terhindar dari penyalahgunaan yang dilakukan karyawan maupun kompetitor yang bertindak tidak etis.
6.      Penerapan etika bisnis perusahaan secara baik di dalam suatu perusahaan dapat menghindarkan terjadinya pelanggaran hak-hak pekerja oleh pemberi kerja
7.      Perusahaan perlu menerapkan etika bisnis dalam menjalankan usahanya, untuk mencegah agar perusahaan (yang diwakili para pimpinannya) tidak memperoleh sanksi hukum karena telah menjalankan bisnis secara tidak etis.



Dalam penerapan etika bisnis pada suatu perusahaan untk lebih meningkatkan mutu daya saing alangkah baiknya perusahaan tersebut mencancumkan kode etik demi identitas baik dalam suatu perusahaan.kode etik merupakan suatu pernyataan yang tertulis secara formal yang menjadi suatu acuan perusahaan dalam bersikap dan bertingkah laku.Banyak perusahaan menuliskan kode etik tertulis yang secara formal menyatakan keinginan mereka melakukan bisnis secara etis. Jumlah perusahaan seperti ini, meningkat pesat dalam kurun waktu tiga dasawarsa terakhir ini dan kini hampir semua korporasi besar telah memiliki kode etik tertulis.pentingnya penerapan code etik dalam bisnis walaupun strategi dan praktek bisnis bisa sering berubah, bahkan tujuan bisnis pun kadang-kadang berubah, tetapi prinsip inti dan nilai organisasi harus tetap bertahan.hal lain yang tak dapat ditinggalkan dalam etika bisnis suatu perusahaan yaitu perlu adanya core value sebagai identitas yang etis suatu perusahaan. Salah satu aspek terpenting dalam bisnis adalah membangun visi perusahaan yang disokong oleh nilai-nilai inti atau budaya perusahaan yang menjadi fondasinya. Setiap perusahaan maju pasti memiliki visi dan nilai-nilai inti budaya kerjanya. Dengan visi dan budaya kerja itulah mereka menggerakkan roda bisnisnya menuju kearah yang jelas dengan tuntunan dan panduan atau cara mencapainya. Setiap orang yang ada dalam perusahaan harus bahu membahu untuk mewujudkan visi itu, serta patuh pada aturan main yang sudah digariskan oleh perusahaan. Maka disinilah letak pentingnya penerapan nilai-nilai perusahaan.core value pada dasarnya bukanlah suatu nilai yang hanya dibuat dan diterapkan pada seorang direktur perusahaan dan manajerialnya saja namun core value perlu diterapkan pada setiap individu ,karena pada dasarnya apabila setiap individu memiliki nilai etis akan lebih berdaya guna dalam perusahaan demi peningkatan daya saing global.
            Setelah beberapa nilai dalam penerapan etika bisnis tertulis dan diterapkan dalam perusahaan tersebut , hal yang penting diterapkan lagi dalam perusahaan sebagai aksi sosial menganalisis dampak buruk yang ditimbulkan perusahaan teerhadap masyarakat dan lingkungan sekitar,yaitu dengan menerapkan Tanggung jawab sosial  yang merupakan usaha suatu bisnis menyeimbangkan komitmenya terhadap kelompok dan individu dalam lingkunganya,yang meliputi konsumen,stakeholders,karyawan,investor dll.
Beriut beberapa contoh perusahaan di indonsia yang telah berhasil menerapkan etika bisnis :
   PT POS INDONESIA Dalam Menerapkan Etika Bisnis
1. LATAR BELAKANG DAN SISTEMATIKA ETIKA BISNIS DAN TATA PERILAKU (CODE OF CONDUCT)
a) Pedoman Etika Bisnis dan tata perilaku ini merupakan penjabaran dari praktik-praktik Good Corporate Governance sebagaimana tertuang dalam Keputusan bersama Komisaris dan Direksi PT Pos Indonesia nomor: KD.74/Dirut/1209 dan nomor: 649/Dekom/1209 tanggal 22 Desember 2009 tentang Panduan Penerapan Good Corporate Governance di PT Pos Indonesia (Persero), khususnya yang tercantum dalam Bab VII, yaitu Kebijakan perusahaan tentang perilaku Etis/Etika Bisnis.
b) PT POS INDONESIA (Persero) berkomitmen untuk melaksanakan praktik-praktik Good Corporate Governance atau Tata Kelola perusahaan yang baik sebagai bagian dari Bisnis untuk pencapaian Visi dan Misi perusahaan. Code of Conduct ini merupakan salah satu wujud komitmen tersebut dalam menjabarkan Tata Nilai Dasar PT POS INDONESIA (Persero) ke dalam interpretasi perilaku yang terkait dengan etika Bisnis dan tata perilaku.
c) Etika Bisnis dan Tata Perilaku (Code of Conduct) ini disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi Direksi dan pekerja sebagai Insan POS INDONESIA dalam mengelola perusahaan guna mencapai Visi, Misi dan tujuan perusahaan.
 2. TUJUAN ETIKA BISNIS DAN TATA (CODE OF CONDUCT)
     Penerapan Etika Bisnis dan Tata Perilaku (Code of Conduct) ini dimaksudkan untuk :
a)  Mengidentifikasikan nilai-nilai dan standar etika selaras dengan Visi dan Misi perusahaan.
b)  Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang harus diikuti oleh insan POS INDONESIA dalam melaksanakan tugas.
c)  Menjadi acuan perilaku insan POS INDONESIA dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholders perusahaan.
d)  Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan POS INDONESIA dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak.
   3.STANDAR ETIKA BISNIS POS INDONESIA
      Sedangkan standar-standar etika bisnis yang diterapkan oleh POS Indonesia antara lain :
1)   Etika perusahaan tentang integritas dalam aktiva bisnis dan pekerjaan
2)   Etika perusahaan dengan pemegang saham
3)   Etika perusahaan dengan pekerja ( hubungan industrial )
4)   Etika perusahaan dengan konsumen
5)   Etika perusahaan dengan pesaing
6)   Etika perusahaan dengan penyedia barang dan jasa/rekaan
7)   Etika perusahaan dalam pengadaan dan kontrak pekerjaan
8)   Etika perusahaan dengan mitra kerja POS Indonesia
9)   Etika perusahaan dengan kreditur / investor POS Indonesia
10) Etika perusahaan dengan pemerintan
11) Etika perusahaan dengan masyarakat
12) Etika perusahaan dengan media massa
13) Etika perusahaan dengan pengelolaan lingkungan
14) Etika perusahaan dengan organisasi profesi POS Indonesia.



Dalam perusahaan yang positif perlu penerapan sikap proaktif yang bisa menjadi jiwa perusahaan itu sendiri yang akan mendukung pelaksanaan penerapan etika bisnis dalam perusahaan, sikap proaktif itu sendiri adalah pendekatan tanggung jawab sosial yag diterapkan suatu perusahaan yaitu secara aktif mencari peluang untuk menyumbang demi kesejahteraan kelompok dan individu dalam lingkungan sosialsebagai contoh sikap proaktif telah diterapkan oleh beberapa perusahaan sebagai berikut   :
1.3M
3M adalah salah satu perusahaan yang bisa dikatakan paling berhasil dalam menerapkan Produksi Bersih, dalam bentuk Pencegahan Pencemaran (Pollution Prevention). Program pencegahan pencemaran ini dilakukan oleh 3M secara sukarela (voluntary) dan merupakan cerminan sikap proaktif yang dianut oleh perusahaan itu. Hal terpenting dari kebijaksanaan 3M adalah kemampuan dan kemauannya dalam menggeser paradigma dari pendekatan end-of-pipe ke pendekatan up-the-pipe. Bagi mereka, cara terbaik mengelola limbah adalah dengan tidak menimbulkan limbah.
Program pencegahan pencemaran dari 3M dikenal dengan nama 3P (pollution prevention pays), yang mulai dikembangkan pada Tahun 1975. Dua tujuan dasar dari 3P adalah:
  1. Mengeliminasi pencemaran pada sumbernya, sebelum timbul. Upaya ini akan menurunkan biaya lingkungan, mengurangi penggunaan energi, dan mengurangi penggunaan bahan baku yang diperlukan untuk produksi
  2. Memperhitungkan limbah sebagai bahan baku/sumber daya yang belum terpakai.
Salah satu Vice President3M bahkan telah merumuskan sebuah formula yang dipergunakan di 3M, yaitu:
Pencemar + Teknologi = Sumberdaya Potensial
Sejak 1975 sampai dengan 1992 (atau selama 17 tahun), 3M telah melakukan 3.000 proyek 3P. Selama kurun waktu tersebut hal-hal yang telah dicapai adalah tereliminasinya:
  • 170.000 ton pencemar udara
  • 18.000 ton pencemar air
  • 2,7 milyar gallon limbah cair
  • 480.000 ton limbah padat.
Dalam kurun waktu tersebut 3M telah menghemat 500 juta dollar.
Strategi dasar yang dilakukan oleh 3M dalam melakukan pencegahan pencemaran adalah:
  • Adanya komitmen dari manajemen puncak untuk melaksanakan program 3P
  • Menjadikan pencegahan pencemaran sebagai salah satu budaya perusahaan
  • Adanya komitmen untuk menjadikan pencegahan pencemaran sebagai salah satu elemen penting setiap rencana usaha 3M dan menjadikannya sebagai tolok ukur kinerja.
  • Menjadikan keberhasilan dalam menerapkan pencegahan pencemaran sebagai bagian dari penilaian kinerja karyawan dan manajer.
  • Adanya komitmen untuk membiayai program penelitian dan pengembangan pencegahan pencemaran yang diwujudkan dengan mengucurkan dana sebesar 100 juta dolar untuk hal tersebut.
  • Hal yang terpenting dalam penerapan program 3P adalah mulai dikembangkannya suatu hubungan antara tingkat keluaran pabrik dengan tingkat timbulan limbah.


2.DuPont
Du Pont adalah sebuah perusahaan pabrikan kimia dan energi. Produknya cukup beragam, seperti polimer, fiber, dan minyak bumi. Seperti umumnya perusahaan kimia, Du Pont pernah memiliki citra negatif dalam bidang lingkungan. Untuk mengubah citra ini Du Pont melakukan upaya perbaikan menyeluruh untuk mencapai kinerja lingkungan yang lebih baik.
Program ini dimulai dengan adanya komitmen dari manajemen puncak. CEO Du Pont juga telah menyatakan bahwa selain sebagai Chief Executive Officer, dirinya juga Chief Environmental Officer. Selain itu telah pula dibentuk ELC (Environmental Leadership Council) yang beranggotakan Vice President dari berbagai usaha dan fungsi. ELC bertugas merumuskan dan mengevaluasi berbagai kebijakan dan pedoman lingkungan.
Untuk menyebarluaskan komitmen dan menciptakan iklim kepedulian, dilakukanlah berbagai seminar untuk berbagai tingkatan. Pembicara adalah para pemerhati lingkungan yang menyampaikan pandangan-pandangan mereka kepada seluruh karyawan. Seminar ini sering ditindaklanjuti sampai pada diskusi yang lebih rinci. Tahap ini merupakan suatu proses kreatif untuk menciptakan berbagai inovasi. Berbagai inovasi bahkan berbagai proyek baru telah tercipta dalam forum ini.
Hal-hal yang menjadi kunci keberhasilan Du Pont adalah:
  1. Penyerahan tanggung jawab pelaksanaan program kepada manajer lini
  2. Menjadikan kinerja lingkungan sebagai kriteria imbalan dan promosi bagi para manajer senior
  3. Adanya program pemberian penghargaan kepada karyawan dan berbagai pihak yang mendukung program lingkungan
Pada tingkat anak perusahaan, ada dua contoh yang cukup baik untuk dipelajari, yaitu Du Pont Agriculture Product dan Du Pont Films.
DuPontAgricultureProduct
Du Pont Agriculture (AG) memiliki dua lini produksi, yaitu bahan kimia pelindung tanaman dan bioteknologi. Berkenaan dengan bahan kimia pelindung tanaman, AG telah mengembangkan produk baru melalui kerjasama yang lebih baik dengan alam.
Program ini dimulai dengan mengenali berbagai issue yang dikemukan oleh stakeholder berkenaan dengan bahan kimia pelindung tanaman (BKPT) produk Du Pont. Issue-issue yang dikemukanan oleh stakeholder tersebut adalah:
  1. Menghasilkan panen yang lebih efisien
  2. Perlindungan air tanah
  3. Perlindungan tanah
  4. Keselamatan pekerja pertanian
  5. Standar kuantitas dan kualitas pestisida yang ditetapkan pemerintah dan jaringan pemasok makanan
Pengenalan issue itu ditindaklanjuti dengan mengidentifikasi enam hal kunci, yaitu:
  1. Mengembangkan produk yang lebih aman
  2. Mengevaluasi produk-produk yang ada untuk menentukan apakah produk itu memenuhi standar EHS (environment, health, and safety)
  3. Mengurangi limbah dalam proses pabrikasi
  4. Mendukung perubahan dan perbaikan regulasi
  5. Melatih dan mendidik pengguna produk
  6. Mengeksplorasi berbagai kemungkinan penerapan bioteknologi.
Pendekatan Cleaner Production yang dilakukan adalah: Mengembangkan produk BKPT yang lebih efektif. Hal ini akan sangat mengurangi penggunaan herbisida. Produk baru ini bahkan mampu mengurangi penggunaan herbisida antara 90 sampai 99% lebih rendah dari produk konvensional.
Produk baru ini telah mendongkrak pendapatan Du Pont menjadi empat kali lipat, dan pada Tahun 1995, pendapatan AG mencapai 2,3 miliar dolar Amerika.
DuPontFilms
Produk dari perusahaan ini dipergunakan untuk berbagai jenis penggunaan, seperti kemasan, industrial, listrik dan elektronika, dan video.
Pendekatan produksi bersih yang ditetapkan mengembangkan produk baru yang mampu di daur ulang. Du Pont Films telah mengembangkan PET (Polyethilene terephtalate). PET telah memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam bentuk:
  • Penggunaan bahan baku yang lebih sedikit
  • Memberikan nilai tambah kepada limbah
  • Biaya produksi yang lebih rendah
  • Pembentukan pusat-pusat daur ulang telah memberikan pemasukan baru bagi Du Pont Films.
3. AT&T
AT&T adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Amerika Serikat. Perusahaan ini telah menerapkan Green Accounting (akuntansi hijau) untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. Program ini dimulai melalui suatu komitmen untuk menyeimbangkan secara sehat antara kepentingan bisnis dengan perlindungan lingkungan.
Secara kronologis, program yang dijalankan AT&T adalah sebagai berikut:
  • 1993 : AT&T membentuk posisi baru pada tingkat manajemen senior, yang akan mengelola Teknologi dan Lingkungan serta program Design for Environment (DfE)
  • Peb. 1994 : Pembentukan tim untuk mengembangkan pendekatan dan alat Akuntansi Hijau
  • Des. 1994 : Penilaian alat Akuntansi Hijau
  • Peb. 1995 : Penilaian dan revisi alat Akuntansi Hijau selesai dilakukan
  • Apr. 1995 : Uji lapangan alat Akuntansi Hijau dilakukan
  • Sept. 1995 : Uji lapangan selesai dilakukan
  • Okt. 1995 : alat Akuntansi Hijau dipresentasikan kepada tim DfE
Mengapa AT&T melakukan akuntansi Hijau?
  • Komitmen manajemen puncak
  • Mendukung program lain yang terkait, misalnya TQM, DfE, Activity Based Costing/Management.
Bagaimana AT&T melakukan Akuntansi Hijau?
  • Melakukannya melalui pendekatan tim
  • Tim mendefinisikan secara jelas visi dan misi mereka
  • Tim merupakan gabungan multi-fungsional dan diambil dari seluruh perusahaan.

Bagaimana tim mengumpulkan informasi?
  • Kajian literatur
  • Pertemuan dan diskusi tim
  • Melalui program DfE lain yang terkait
Apa yang telah dipelajari oleh AT&T?
  • Mendefinisikan Akuntansi Hijau dengan jelas
  • Membangun bahasa yang sama di seluruh perusahaan
  • Menerapkan pendekatan Activity Based Costing/Management dengan Akuntansi Hijau
  • Mengembangkan alat Akuntansi Hijau yang mampu mengukur kinerja awal dan peningkatan kinerja perusahaan



1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa, Atlantic City NJ - JTGHub
    Borgata Hotel Casino & Spa 군산 출장샵 offers 경산 출장샵 2100 광양 출장마사지 of 김제 출장샵 the hottest slot machines 공주 출장안마 and the latest promotions at Borgata Hotel Casino & Spa. Get discounts and promo codes

    BalasHapus